Kamis, 10 September 2009

ketika JAUH adalah harapan

juka kau mengenal seseorang
kemudian engkau menginginkan tempat dihatinya
memang pasti ada setelah kata dan sapa ada
apalagi jika nama telah melekat
pasti ada tempat

tapi jika kau mengenal seseorang
kemudian engkau menginginkan tempat yang lebih jauh lagi
pasti susah dijalani

jauh pasti butuh perjuangan
jauh pasti menyisakan rasa
rasa lelah bisa tak terasa ketika jauh bernama cinta

tapi rasa bisa sedih, sakit ketika jauh bernama biasa
biasa dalam sikap
biasa dengan teman
atau teman yang biasa

jauh memang sulit
banyak alasan mengapa jauh berujung sulit
karena aku kamu sudah ada yang punya
karena kamu bukan tipeku
karena kamu tak seagama denganku
karena kamu terlalu sempurna untukku
bisa juga dengan alasan karena buruk rupamu

ya begitulah orang sering menghindari ketika seseorang perlu lebih jauh

menghindarkah?
mungkin pula bukan
bisa jadi karena cinta
bisa pula karena benci
tapi mungkin juga karena malu

cinta dengan kekasih yang telah lampau
cinta pada engkau karena terlalu senpurna dirimu untuknya
cinta pada Tuhan karena takut akan laranganNya

bisa pula benci
benci karena kamu terlalu memaksa
benci karena kamu cinta
benci karena mengenalmu

kemudian mungkin lain adalah malu
malu jika jauh diberikan untukmu
malu jika berjalan dan buruk rupa lebih terlihat daripada tampan wajahnya
malu karena dia tak seperti idaman tetanggamu atu orang-orang disampingmu
malu mengakui kata cinta dihatimu

ya, untukmu yang ingin lebih jauh
untukmu yang sedang menerawang, menebarkan asa lebih jauh
untukmu yang sedang membaca tulisan ini dan sedang menerbangkan cita
cita cinta dirinya yang disana
cita bahagia akan cinta yang disana
dan segala cita disana yang keu terbangkan

sudahlah.. helai nafasmu dan lupakan..
sudahlah.. pejamkan matamu dan lupakan..
percayalah, cinta akan datang dengan sendirinya
percayalah, kata jauh akan datang tanpa diminta

karena Tuhan akan megirimkannya untukmu
lebih memberi jauh dari apa yang kau pikirkan
lebih menyaYANGI JAUH dari yang kau harapkan darinya
lebih jauh dari jauh yang kau impikan

percayalah, dia yang kau pikirkan dengan angan sedang memikirkanmu
walau dia dengan kekasih lampaunya
walau dia masih dalam mimpinya

berbahagialah..
jika engkau adalah kamu
jika engkau bebas tertawa tanpa takut dia malu akan dirimu
jika engkau tersenyum tanpa khawatir dia malu akan buruk rupamu
jika engkau bahagia walau dia bahagia dengan yang lain
jika engkau berteman tanpa berangan terlalu jauh tentang jauh

forward dari seorang sahabat
teruntuk diriku, dirimu, kita, yang terus bergelut dengan JAUH bernama cinta
'love comes when u are not looking for'

Love and life

hmh...
sedikit lebih lega, tapi rasa-rasanya tanda tanya besar itu kini malah membelah diri, layknya amoeba.. bercampur, berdesakan, berharap dapat diselesaikan lebih awal..
tapi ya sudahlah, toh memang sudah keputusanku untuk sendiko dawuh,sami'na wa atho'na, mbuhlah..

mau sok kuat, nyatanya perih di hati ini tetap merengek untuk diperhatikan, bukan malah diacuhkan, dan dianggap tak ada..
aneh, gila, dahsyat, heboh, tapi horror banget..

mbuh, ini tulisan ngawur

Ey, jadi inget ini : 'wa 'asa an takrohu syaia wa huwa khoirul lakum, wa 'asa an tuhibbu syaia wa huwa syarrul lakum'(al baqarah: 216)

semoga ini baik menurutmu, kita, dan Dia

Minggu, 06 September 2009

tanpa lilin

jika pun akhirnya ini menyakitimu..
bukankah itu sudah terbiasa untukmu??

jika pun akhirnya engkau terluka..
bukankah tidak untuk yang pertama kali??

jika pun akhirnya engkau kembali kecewa..

ku harap engkau segera sadar, bahwa memang hadirku tak pernah menjadi alasan terbitnya senyummu..
ku harap engkau segera sadar, bahwa aku tak pernah seindah bidadari-bidadari yang dulu kau puja..
ku harap engkau segera sadar, bahwa bersamaku hanyalah suatu kesia-siaan belaka..

karena aku hanyalah orang yang tak pernah bisa memahami jalanku sendiri..

Rabu, 02 September 2009

aku

Aku bingung..
aku sama sekali tak mengerti apa yg sedang ku rasakan saat ini.

Aku sedih..
aku tak sedikitpun mempunyai kuasa tuk menentukan jalan mana yg harus ku tempuh.

Aku bimbang..
aku juga tak mengerti, haruskah ku tinggalkan dirinya dan kembali pada hidupku seperti semula, ataukah aku yg harus bertahan dan setia menunggu sampai cinta yg sebenarnya itu menghampiri hatiku dg sendisinya.. Tapi mungkin memang

Aku yang bodoh..
aku yang tak mampu memaknai segala hal yg terjadi dihadapku, atau memang

Aku telah beku..
aku tak merasakan apapun atas segala yg telah dia berikan untukku.. Mungkin

Aku buTa..
aku yg dibutakan oleh cinta semu yg tak pernah q dapatkan dan bahkan tak bisa ku lupakan, meski telah ku coba tuk mengubur segalanya dalam-dalam..

atau, adakah kemungkinan lain? apa istilah aku, yang pada kenyataannya memang sedang merasakan dua hal yg bertentangan, bersamaan.

Tuhan.. Tolonglah aku..!!